Soni Yoner
KERINCI, JAMBI - Ikatan mahasiswa Tigo Luhah Tanjung Tanah - Jambi persoalan Banjir yang kerap melanda di 3 Desa Tanjung Tanah kecamatan danau kerinci menjadi atensi serius oleh Ikatan mahasiswa Tigo Luhah Tanjung Tanah - Jambi.
Organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang sosial itu mempertanyakan langkah mitigasi pemerintah 3 desa Tanjung Tanah.
Darul salah satu mahasiswa Tigo Luhah Tanjung Tanah Jambi menilai kondisi banjir yang tiap tahun kian mengkhawatirkan tidak dibarangi dengan pembenahan yang tepat dari pemerintah 3 desa Tanjung Tanah. Ia menilai banyaknya titik banjir yang terbentuk disebabkan oleh permasalah yang kompleks.
"Selain intensitas hujan yang tinggi, faktor lainnya adalah pembenahan yang belum komprehensif, termasuk klasik lagi alasannya bahwa saluran-saluran kita kan tidak bagus kondisinya. Kalaupun bagus itu dari pemerintah tidak komprehensif toh, " ujar Darul kepada awak media, Selasa (20/11/2024).
Dia mencontohkan beberapa fungsi drainase di 3 desa tanjung tanah, Sampah-sampah rawan tersaring sehingga menghambat air.
Selain itu, daerah resapan kian minim, salah satu solusinya perlu ada kajian kemampuan muatan air di setiap drainase dan kanal di 3 desa tanjung tanah.
"Kalau ini (debit air, red) tidak cukup yah tidak bisa. Sekarang sudah berbeda karena dulu sebagian air masuk resapan tapi sekarang resapan kurang, makanya perlu diperhatikan drainase apakah mempu menampung debit itu, " ungkapnya menambahakan.
Mewakili Mahasiswa 3 Desa Tanjung Tanah, dia pun meminta penganggaran dana 3 desa 2025 yang fokus pada permasalahan banjir yang ada di 3 desa tanjung tanah.
